News
Loading...

Alhamid: “Pemimpin Baru Tak Akan Bawa Perubahan”

Fadhal Alhamid (Suko/Aprila)
Jayapura (15/1)—Fadhal Alhamid dari Jaringan Kerja Rakyat (JER@T), menilai pemilihan kepala daerah (Pilkada) Provinsi Papua dua minggu mendatang, tidak akan membawa perubahan pada pembangunan di lima tahun mendatang di Papua. 

“Tidak akan ada perubahan di Papua dalam lima tahun mendatang,” katanya pesimis ke tabloidjubi.com, saat ditemui di Kantor Sekretariat JER@T, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Selasa (15/1).

Menurut Anggota Badan Pendiri JER@T ini, apakah rakyat masih bisa berharap dengan pemimpin-pemimpin yang sekarang bertarung di Pilkada Papua saat ini atau tidak. Sebab dari dulu, masyarakat berharap tetapi sepertinya semua calon tidak akan mungkin menjawab harapan masyarakat.

“Mungkin juga dari aspek idealisme, mereka masih punya tetapi setelah mereka melewati momentum Pilkada itu, mereka akan terjebak atau kemudian terkerangkeng dengan hutang-hutang Pilkada. Jadi, sulit juga untuk kita berharap. Rata-rata mereka yang mencalonkan diri ini menghabiskan anggaran yang luar biasa besar untuk kampanye dan lain-lain,” ungkap Alhamid.

Dirinya yakin, setelah Pilkada mereka akan duduk dan berfikir bagaimana cara untuk membayar utang mereka tersebut. “Dan dalam posisi seperti itu, pasti pembangunan berjalan apa adanya seperti waktu-waktu yang lalu. Tidak akan ada perubahan atau lonjakan yang besar karena dirinya ragu, hal itu dapat terjadi,” katanya.

Sementara itu, tabloidjubi.com menjumpai Endi (42 tahun), salah satu warga Waena yang menganggap, pelaksanaan Pilkada kali ini dipaksakan oleh pihak-pihak tertentu. Seperti gugatan pasangan Bas-Jon (Barnabas Suebu – John Tabo) misalnya. Menurut Endi, ada sisi yang benar dari gugatan tersebut secara hukum terlepas dari kesalahan-kesalahan Bas selama memimpin Papua di periode lalu.

“Saya merasa ada kepentingan politik saling menggunting, tanpa melihat sisi lain. Saya bukan pendukung atau Tim Sukses Bas-Jon tetapi minimal secara hukum dan administrasi, pasangan ini dapat lolos sebagai kandidat,” demikian sesal Endi yang berasal dari Biak ini.

Endi yang kecewa terhadap proses ini menjadi pesimis dan malas tahu terhadap jalannya Pilkada. Walau demikian, dirinya tetap berharap, janganlah kebenaran dibungkam demi kepentingan kelompok tertentu. 

(Suko/Jubi/Aprila Wayar)
Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment